Saturday, 26 September 2020

Cara menentukan airflow dalam satuan cfm

Halo sahabat,  Assalamu'alaikum, 
Apa kabar semua ? Semoga kita, keluarga kita, sodara-sodara kita, rekan dan sahabat kita, tetangga kita dan semua baik yang kenal dengan kita ataupun yang tidak kenal dengan kita selalu diberikan perlindungan, kesehatan dan rejeki yang berkah oleh Allah SWT. Dan semoga bagi sodara-sodara kita yang sedang sakit segera Allah angkat penyakitnya sampai sembuh seperti sedia kala, juga tidak lupa buat sodara-sodara kita yang sedang berjualan semoga laku barang jualan nya, serta tidak lupa pula buat sodara-sodara kita yang sedang ada masalah semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan kelancaran dalam segala urusan nya. Aamiin..

Sahabat kita hampir lupa bahwa dalam postingan kali ini sebenarnya kita akan membahas tentang bagaimana cara menentukan CFM dalam sebuah sistem HVAC atau dalam sebuah ruangan yang dikondisikan melalui sistem tata udara.

CFM adalah satuan umum yang digunakan dalam sebuah sistem tata udara, cfm adalah singkatan dari cubic fit permenit, selain cfm ada juga CMH atau cubic meter perhour, baik cfm ataupun CMH kedua-dianya sama-sama memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah sistem tata udara, kerena dengan satuan ini kita bisa menentukan kapasitas AC dan air change dalam sebuah ruangan yang dikondisikan dengan sistem tata udara (AHU, AC Central, split duct, AC split wall, AC Cassette, AC Standing floor dan lain-lain).

Lalu bagaimana cara menentukan CFM tersebut ?
Baiklah kita mulai saja pembahasan tentang cara menentukan CFM sebagai berikut :
pertama tama kita tentukan volume ruangan yang akan kita kondisikan dengan sistem tata udara yaitu ukuran panjang, lebar dan tinggi ruangan. kemudian kita tentukan Air change perhour yang akan kita rencanakan, (cara menentukan ACH sudah dibahas pada postingan sebelumnya).

Coba kita simak contoh kasus sebagai berikut :
Diketahui :
Panjang ruangan (P) = 10 meter
Lebar ruangan (L) = 7 meter
Tinggi ruangan (T) = 3 meter
Air change perencanaan (Ach)  = 20 kali

Maka untuk mengetahui berapa CFM yang harus kita supply ke ruangan tersebut adalah sebagai berikut :
Volume   = Panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
               = 10m  x  7m  x  3m 
               = 210 m3
Ach        = 20x, maka :

CMH     =  Volume x ACH
              = 210 m3 x 20x/jam
              = 4.200 m3/h
Sehingga Airflow dalam satuan CFM adalah : 2.470 cfm

Catatan : konversi dari CMH ke CFM sederhana nya CMH dibagi 1,7 
(CFM = CMH/1,7)

Jika nilai cfm sudah kita ketahui maka kita bisa lanjut untuk melakukan seleksi fan (blower yang akan digunakan pada sistem tata udara), namun untuk melakukan seleksi fan tersebut ada satu tahapan lagi yang harus dilakukan yaitu menentukan nilai static pressure dari sebuah fan atau blower yang akan kita gunakan. Cara menentukan static pressure kita akan bahas pada postingan berikutnya, maka agar sahabat tidak ketinggalan artikel-artikel berikutnya silahkan di follow blog ini. dan jika menurut sahabat artikel ini bermanfaat silahkan dishare ke teman-teman lainnya yang membutuhkan.

Tips : untuk seleksi kapasitas fan admin sarankan dilebihkan sekitar 10 - 20% dari nilai cfm hasil perhitungan, ini gunanya sebagai safety factor, ketika performa blower ini sudah mulai berkurang maka safety factor ini bisa kita fungsikan.

Demikian pembahasan singkat tentang cara menentukan CFM pada sistem tata udara.

Sekian terima kasih.


Thursday, 17 September 2020

Cara menentukan Air Change perhour (ACH) Pada System HVAC

Air change perhour(ACH) atau jumlah pertukaran udara perjam adalah sebuah hasil perhitungan dari Satuan volume udara perjam dibagi Volume ruangan. Air change ini sangat penting untuk diketahui. Dalam sebuah siystem hvac terutama hvac dengan kelas-kelas kebersihan tertentu ini wajib diperhitungkan karena menjadi salah satu syarat yang telah ditentukan, sebagai contoh jika kita melihat pada buku panduan dari BPOM yaitu CPOB misal nya, tertulis dengan jelas masing-masing persyaratan teknis dari sebuah sistem tata udara nya, sebagai contoh misalnya kita lihat pada bagian kelas ruang 10.000 atau kelas C, disana tertulis ACH minimal 25x perjam, suhu 16-25 derajat celcius, Kelembaban repatif (RH) 40-60%.

Jadi apa itu ACH  ? , ACH adalah sebuah nilai dari hasil pembagian volume udara dalam ruangan terhadap volume ruangan itu sendiri. Untuk menghitung ACH sebuah ruangan yang dikondisikan oleh suhu sebuah sistem HVAC kita bisa menggunakan rumus sederhana sebagai berikut :

ACH = CMH / V

Ach = jumlah pertukaran udara ruangan per jam

CMH = Satuan volume udara perjam

V = Volume ruangan (PxLxT)

Sebagai contoh, coba kita hitung berapa ach sebuah ruangan yang dikondisikan oleh sebuah sistem HVAC,

Data ruangan : 

Diketahui : 

P: 6M   L: 6M  T: 3M

Hasil pengukuran CMH = 4320

Berapa ACH ruangan tersebut ?

Penyelesaian sebagai berikut :

V= PxLxT

   = 6x6x3

   = 108 M3

Rumus : > ACH = CMH / V

                             = 4320 / 108

                             = 40 ach,

Jadi sekarang kita sudah mengetahui bahwa ACH ruangan tersebut adalah 40x perjam.


Contoh lain:

Diketahui sebuah ruangan memiliki volume ukuran sebagai berikut: P= 6M, L= 3M, T= 3M, Berapa air flow atau volume udara yang harus disupply ke ruangan tersebut apabila ACH yang diinginkan 20x/jam.. ?

Jawab:

Pertama kita hitung volume ruangan tersebut, hasil hitungan = 54 M3, 

Maka Air flow atau volume udara yang harus kita supply keruangan tersebut adalah:

CMH = ACH x V

          = 20 x 54

          = 1080 cmh

Setelah menyimak dari 2 contoh diatas diharapkan kita bisa memahami apa itu ACH dan bagaimana cara menentukan atau cara menghitung nya.

Jadi sahabat sekarang sudah bisa menentukan berapa kapasitas fan dari sebuah sistem tata udara (AC, AHU, Exhaust dan Fresh Air unit).

Demikian pembahasan singkat tentang cara menentukan ACH. Apabila ada yang salah mohon dikoreksi.

Semoga bermanfaat bagi sahabat yang memerlukan nya.

Jika ini menurut sahabat bermanfaat, silahkan dishare ke berbagai media sosial lainnya.

Regards

Adm.



Supply Air Diffuser dan Return Air Grille

Sahabat hvac tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Supply air diffuser (SAD) dan Return air grille (RAG). Untuk sahabat yang belum faham apa itu SAD dan RAG mari kita coba bahas satu persatu ya..

Supply air diffuser (SAD) dan Return Air Grille (RAG) adalah merupakan aksesoris dari sebuah sistem hvac yang menggunakan ducting seperti AC Central.

SAD merupakan aksesoris sistem hvac yang berfungsi sebagai titik akhir dari aliran udara supply dari unit AC menuju ruangan. Ada beberapa model SAD yang digunakan dalam sistem hvac diantara nya ada yang terbuat dari Allimunium dengan finishing akhir menggunakan powder coating, ada juga allumunium natural (tanpa dilakukan proses coating), selain itu ada juga istilah lain dari SAD yaitu Supply air perforated (SAP), sesuai dengan nama nya perforated berarti bolong kecil-kecil, perforated ini memang terbuat dari bahan plate bolong-bolong dengan diameter bolongan antara 5-6mm, banyak yang jual bahan ini dalam keadaan sidah bolong-bolong, tapi jika ingin lebih rapih dan bagus maka sebaiknya membuat bolongan sendiri dengan proses CNC akan tetapi proses ini akan sedikit lebih besar biaya nya dibanding dengan menggunakan bahan yang sudah bolong-bolong dari pabrikan. 

Bahan perforated yang digunakan adalah plat mild steel dengan finishing powder coating, dan ada juga bahan yang digunakan adalah SUS 304 dan 316. Pemilihan bahan itu sendiri akan desesuaikan dengan aplikasi sistem hvac nya, jika hanya dingin maka boleh menggunakan SAD dengan bahan dari Allimunium natural atau powder coating, sedangkan sistem hvac khusus cleanroom maka bahan yang digunakan adalah sus 304, 316 ada juga yang menggunakan bahan mild steel dengan finishing powder coating.

Selain SAD, makan RAG pun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bagian dari aksesoris hvac.

Perbedaan antara SAD dan RAG terletak pada posisi pemasangan, SAD dipasang di depan unit AC yaitu titik akhir jalur udara supply yang menuju ruangan, sedangkan RAG dipasang pada titik awal dari laju udara yaitu dari ruangan menuju unit.

Baik sahabat, kita cukupkan sampai disini dulu pembahasan tentang SAD dan RAG, untuk pembahasan komponen dan aksesoris lainnya akan kami bahas pada postingan-postngan berikut nya.

semoga tulisan bermanfaat.

Sahabat juga bisa baca artikel-artikel sebelumya yang sudah berhasil kami Posting dan kamu kumpulkan dalam sebuah menu navigasi sitemap. Silahkan klik disini

Sekian terimakasih

Salam semangat.

Monday, 14 September 2020

Pengatur pembagian udara / volume control damper / volume damper

Sahabat,, Pada postingan sebelum nya kita telah membahas tentang, penegrtian ducting, macam-macam ducting, cara menentukan ukuran ducting dan lain-lain. sekarang kita akan membahas volume damper, Apa itu volume damper, apa fungsi nya dan bagaimana cara kerja nya. ? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari kita simak pada paragraf berikut ini.

Dalam sebuah sistem tata udara yang menggunakan ducting sebagai sarana untuk mendistribusikan aliran udara (air flow) baik dari ruangan ke unit AHU, AC atau unit exhaust ataupun sebaliknya dari unit AHU, AC atau exhaust menuju ruangan tentu diperlukan sebuah alat / komponen tambahan yang dapat membantu untuk memudahkan proses balancing, atau melakukan pembagian udara pada tiap-tiap ruangan sesuai dengan kebutuhan nya masing-masing, komponen tersebut secara umum dinamakan volume damper atau volume control damper.

Jadi volume damper adalah sebuah komponen dalam sistem tata udara yang berfungsi untuk mengatur pembagian udara tiap-tiap ruangan sesuai dengan volume udara yang diperlukan masing-masing ruangan. akan tetapi volume damper tidak bisa berfungsi apabila supply udara dari unit utama tidak sesuai dengan total volume udara yang dibutuhkan oleh ruangan yang dikondisikan nya. volume damper hanya untuk membagi-bagi udara pada tiap-tiap ruangan akan tetapi volume damper tidak bisa menambah atau mengurangi volume udara secara total, karena volume udara secara total dikendalikan langsung oleh unit blower pada tiap-tiap sistem.

Dilihat dari sistem kerja nya volume damper dapat dibagi menjadi dua bagian: yang pertama volume damper manual dan yang kedua adalah volume damper automatis atau lebih umum disebut motorized volume damper. Berikut ini contoh volume damper manual dan motorized

          
Volume damper manual   & Motorized volume damper

Volume damper manual tidak bisa bekerja sendiri, volume damper manual hanya bekerja apabila diataur langsung oleh manusia secara manual. sedangkan volume damper otomatis atau motorized volume damper bekerja digerakan oleh sebuah motor penggerak atas perintah sensor dari pengaturan tekanan ruangan dan volume udara dengan dikendalikan melalui panel control yang terpusat.

Jika dilihat dari bentuk atau fisik volume damper dalam sistem tata udara dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama berbentuk kotak (square) dan yang kedua berbentuk Round atau diameter.

Baik sahabat, sampai disini pembahasan volume damper pada sistem tata udara, semoga bermanfaat. Untuk pembahasan topik-topik lainnya tentang ducting dan HVAC akan ditulis pada postingan-postingan berikut nya, supaya sahabat tidak tertinggal update dari blog ini, silahkan di follow ya.

Sahabat juga bisa baca ertikel-artikel lainya terkait hvac dan ducting, silahkan klik disini.

Sekian terima kasih.
salam sukses untuk sahabat ya,,!

Definisi Cleanroom (ruang bersih) dalam istilah tata udara

Di dalam indutri tata udara atau system HVAC istilah cleanroom tentu sudah tidak asing lagi, keberadaan topik nya selalu hadir hampir disetiap pembahasan sistem tata udara. Bagi anda yang sudah familiar dalam bidang tata udara/ HVAC tentu sudah faham diluar kepala apa itu cleanroom, namun tentu tidak semua pembaca tulisan ini sudah faham apa itu cleanroom dalam sistem tata udara.

Baik sahabat, seperti dalam beberapa postingan terdahulu pada blog ini penulis telah menyampaikan bahwa tulisan ini dibuat hanyalah bertujuan untuk sekedar menyampaikan sebuah gagasan, menyampaikan pengalaman dan menyampaikan sedikit pemahaman penulis tentang apa-apa yang berkaitan dengan ducting HVAC, adapun kebenaran atau ke absahan dari tulisan ini sebaiknya sahabat pertimbangkan kembali sebelum menjadikannya sebagai rujukan atau referensi. selain itu penulis juga berharap jika ada tulisan yang menurut sahabat ada kekeliruan atau ada kesalahan maka diharapkan untuk memberikan saran masukan atau lebih baik memberikan penjelasan yang benar tentang kesalahan yang ditulis oleh penulis di blog ini. Penulis akan sangat mengapresiasi dan memberikan  penghargaan yang tinggi melalui ucapan terimakasih dari hati kami yang tulus. Untuk sahabat yang sedang mencari tahu apa itu cleanroom, atau apa sih definisi cleanroom dalam istilah tata udara atau sistem HVAC, Mari kita simak tulisan berikut nya.

Definisi Cleanroom (ruang bersih)
Menurut International Standard Organization For Standarization (ISO) standar 14644-1 Cleanroom adalah sebuah ruang dimana konsentrasi dari partikel yang ada di udara ruang tersebut dikontrol, dirancang secara khusus serta digunakan untuk meminimalisir hadirnya, teregenerasi dan tersimpannya partikel yang tidak diinginkan didalam ruangan dan termasuk pula pengaturan pada parameter-parameter lainnya seperti temperature, kelembaban dan tekanan pada ruangan. Sehinga tata udara cleanroom dapat didefinisikan suatu proses pengkondisian udara pada suatu ruang dimana konsentrasi partikel yang berterbangan (air-borne particles) dikontrol dengan suatu batasan-batasan khusus.

Ruangan apa saja yang menggunakan sistem tata udara cleanroom?
Sistem tata udara cleanroom banyak digunakan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang laboratorium, ruang produksi pada industri farmasi, industri makanan dan minuman, ruang operasi pada ruma sakit dan ruang-ruang lain yang memerlukan kondisi steril.

Sistem tata udara cleanroom dirancang secara khusus yaitu dengan melalui tahapan dan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Diantara tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah memperhatikan tata letak dari ruangan yang akan dirancang menjadi ruang cleanroom, mempertimbangkan pencapaian suhu yang diharapkan, pencapaian kelembaban yang ditentukan dan yang tidak kalah penting adalah pencapaian kelas kebersihan nya sesuai dengan kelas ruang yang ditentukan.

Dalam sistem tata udara cleanroom atau ruang bersih terdapat beberapa kelas ruang, menurut CPOB misalnya mulai dari black area, grey hingga white area. ada kelas F, Kelas E/D, Kelas C, Kelas B dan Kelas A Laminar airflow dengan backround kelas ruang B. setiap kelas ruang tersebut terdapat beberapa perbedaan mulai dari jumlah partikel, suhu, kelembaban, pertukaran udara (air change) perjam mikroba dan lain-lain.

Perencanaan sistem tata udara akan berbeda-beda sesuai dengan kelas ruang yang dirancang, sebagai contoh sederhana dalam perancangan sistem tata udara kelas ruang E (100.000) jika mengacu ke standar CPOB maka dalam perancangan sistem tata udara (HVAC) nya harus memperhitungkan untuk pencapaian-pencapaian sebagai berikut : suhu 20-27 derajat, kelembaban relatif udara dalam ruangan (Relative humidity) atau RH adalah maksimal 70% kecuali kelas E Khusus ada yang RH nya ditentukan rendah, karena terkait dengan bahan baku produk misalnya untuk menjaga agar tidak lengket dan lain-lain. selain suhu, kelembaban relative (RH) juga pertukaran udara harus sesuai dengan yang distandartkan dalam CPOB yaitu minimal 5x/jam, akan tetapi biasanya seorang design engineer menetapkan perhitungan untuk kelas 100.000 adalah 20x/jam, dalam hal ini tentu akan lebih baik bagi pencapaian sistem yang dirancang nya. perbedaan nya bisa kita bandingkan dengan perencanaan sistem tata udara kelas C (10.000) misalnya, dimana suhu yang disyaratkan secara umum adalah 16-25 derajat, dengan RH 40-60. dari sedikit contoh perbedaan ini diharapkan kita faham bahwa perancangan sistem tata udara dilakukan dengan berbeda-beda dengan perhitungan dan pertimbangan yang menyesuaikan target akhir sesuai dengan kelas ruang yang direncanakan.

Baik sahabat, sampai disini dulu untuk pembahasan definisi cleanroom ini semoga bermanfaat.
dan untuk pembahasan yang lebih rinci insyaAllah akan ditulis pada postingan-postingan berikutnya.
dan supaya sahabat mendapat info update dari blog ini silahkan di follow ya.
Terima kasih

Sahabat juga bisa baca artikel-artikel lainnya tentang ducting dan HVAC lengkapnya silahkan klik disini.



Thursday, 3 September 2020

Contoh skema aliran udara (schematic air flow) pada sistem tata udara

 Assalamu'alaikum,
Salam sejahtra bagi kita semua.

Hallo.. apakabar sahabat,, sudah lama sekali saya tidak menjumpai anda semua.
Tulisan kali ini saya akan memberikan contoh skema aliran udara pada sistem hvac cleanroom baik untuk di ruang produksi farmasi ataupun ruang-ruang lainnya.

Bagi anda yang bekerja dibidang tata udara tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah skema aliran udara atau schematic air flow pada sistem hvac yang anda rancang. Schematic air flow ini biasanya sebagai gambar pelengkap yang disiapkan oleh seorang drafter dari vendor (kontraktor) HVAC untuk disajikan kepada pihak pemberi kerja dalam hal ini sebut saja pihak owner atau tim terkait dari owner.

Schematic air flow ini membantu memudahkan vendor untuk menjelaskan sistem tata udara yang dirancang kepada ihak owner dan tim nya. 

Nah... bagi sahabat yang sedang mencari contoh skema aliran udara pada sistem tata udara, atau disebut juga schematic air flow, berikut penulis lampirkan contoh gambarnya:

Pada gambar tersebut diatas, kita bisa sedikit review sebagai berikut : Ada 4 ruangan yang akan dikondisikan oleh sistem hvac kelas ruang 100.0000 atau kelas E/D dengan nama-nama ruangan seperti tampak pada gambar diatas.

Sistem HVAC disini akan mengkondisikan 4 ruangan  dengan suhu 20-27 deg, tekanan ruangan 15-20pa, RH maksimal 70% dan pertukaran udara 20x pejam (ACH=20x). 

Sekian sedikit pembahasan skema aliran udara pada sistem hvac kelas 100.000 /E, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
Jika sahabat akan membuat sistem HVAC seperti skema di atas atau sistem HVAC cleanroom lainnya silahkan  klik disini, atau jika ada kritikan atau pertanyaan silahkan isi komentar dibawah ya,

Supaya tidak ketinggalan update nya silahkan suscribe blog : www.ductinghvac.blogspot.com ini.
Dan jika postingan ini bermanfaat, silahkan share ke berbagai media sosial sahabat.

Terima kasih.
Salam sukses. 

Jangan lupa baca juga : Cara menentukan ukuran ducting.

Wednesday, 6 April 2016

Komponen utama AC

Assalamu'alaikum,,
salam jumpa kembali,,
Apakabar sahabat ,, ? semoga senantisa dalam keadaan sehat wal'afiyat,, amiin
Mungpung ada waktu luang nih, , Penulis akan menuliskanartikel tentang komponen-komponen AC beserta fungsi nya.
Sebenarnya bisa dipastikan banyak sekali artikel-artikel tentang komponen-komponen AC yang sudah diposting pada website/blog lain, tapi penulis berfikir bahawa tidak ada salahnya jika kita tulis lagi disini, semakin banyak artikel maka akan memudahkan para pencari artikel untuk menemukan nya.

Baiklah sahabat kita langsung saja ya,,! Seperti kita ketahui bahwa AC sudah bukan lagi kebutuhan skunder yang hanya diperlukan sebagai pelengkap saja, akan tetapi AC sudah menjadi kebutuhan primer (poko) bagi sekelompok atau segolongan manusia, terutama mereka yang bertempat tinggal didaerah beriklim tropis dan perkotaan.

Selama ini mungkin kita hanya tahu bahwa AC itu adalah untuk mendinginkan ruangan, namun apakah sahabat sudah tahu kenapa AC bisa menghasilkan udara dingin/sejuk yang mampu membuat suhu didalam ruangan menjadi nyaman dengan tingkat suhu yang bisa disetel sesuai keinginan ?..
Sebagian dari sahabat pasti sudah tahu bahkan bisa menganalisa kemungkinan-kemungkinan problematika yang ditimbulkan karena adanya sebagian komponen AC yang sudah tidak berfungsi.
Supaya lebih singkat berikut komponen-komponen utama yang ada pada sistem AC:

1.Kompressor
Kompressor adalah jenis komponen AC yang berfungsi untuk menghisap gas refrigeran yang bertekanan dan temperatur rendah dari evaporator, kemudian dikomprsikan sehingga gas refrigerant tersebut mengalami perubahan tekanan dan tempertur menjadi tinggi, lalu kemudian dilairkan ke kondensor.

2.Kondensor
Kondensor pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah gas yang bertekanan tinggi menjadi cairan dengan tekanan yang masih tinggi yang kemudian cairan tersebut akan dialirkan ke katup ekspansi (expansion valve).

3.Katup ekspansi (expansion valve)
Katup ekspansi pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk menurunkan temperatur dan tekanan cairan / reffrigerant yang berasal dari kondensor. atau bisa juga dikatakan untuk merubah cairan bertekanan tinggi yang berasal dari kondensor menjadi kabut / uap sebelum cairan refrigeran tersebut masuk ke evaporator.

4.Evaporator
Evaporator adalah komponen AC yang berfungsi untuk menyerap udara panas ruangan. Reffrigerant yang ada didalam evaporator akan menyerap udara panas ruangan yang dihembuskan oleh blower dibelakangnya melalui sirip-sirip evaporator, sehinga udara yang dihembuskan ke ruangan oleh AC sudah bertemperatur rendah (dingin).
Berikut gambar siklusnya:


Demikian pembahasan singkat kita tentang komponen utama AC. 
Semoga bermanfaat.

Note : Tulisan ini hanya sebatas catatan yang dipubikasikan, mohon untuk dipertimbangkan kebenaran dan keabsahannya sebelum dijadikan referensi atau rujukan. 

Baca juga :
Pengertian ducting


Regards
SK

Tuesday, 22 March 2016

Ducting rejus/ Ducting menyusut/ Reduce duct

Assalamu'alaikum,,
Selamat wayah kieu sahabat, hehe.
Apa kabar ? semoga sahabat dalam keadaan sehat wal'afiyat yah,, amiin.
Reducer duct atau ducting reducer adalah jenis ducting yang benfungsi untuk mereduksi volume saluran udara dengan menyesuaikan volume udara yang akan melewatinya. Reducer duct umumnya ditempatkan setelah ducting cabang atau setelah ada pengurangan jumlah udara oleh titik supply (diffuser) atau titik return. Jenis reducer ini bermaca-macam, ada reduser square duct dan ada reducer rounduct. 

Reducer square duct ada yang dibuat all center atau as tengah dari segala sisi, ada yang dibuat rata sisi bawah/atas, ada yang dibuat rata samping, ada juga yang dibuat rata dua sisi bawah/atas dan samping, ada juga yang dibuat dengan mereduksi satu sisi saja (rata 3 sisi). 

Reducer rounduct pada prinsip nya memiliki fingsi yang sama dengan reducer square duct yaitu untuk mereduksi volume ducting yang menyesuaikan volume udara yang melaluinya. Pembuatan reducer rounduct lebih simple karena hanya ada dua jenis yaitu all center dan rata sebelah, untuk yang rata sebelah ini bisa kita gunakan untuk berbagai posisi seperti rata sisi atas, rata sisi samping, atau rata sisi bawah cukup dengan memutar posisi nya saja disesuaikan dengan posisi ducting sebelum dan sesudahnya.

Berikut ini contoh gambar jenis-jenis reducer duct.
Scroll untuk gambar lebih bannyak.






widget anda disini

Demikianlah pembahasan singkat kita tentang reducer duct, semoga bermanfaa.
Silahkan share ke sahabat-sahabat kita yang lain. berbagi itu indah, berbagi itu ibadah.

Baca juga artikel : Jenis-jenis ducting

Regards
SK

Monday, 14 March 2016

Pola Ducting Cabang (branch duct)

Pada dasarnya prinsip pembuatan pola ducting cabang hampir sama dengan pola-pola ducting ducting lain nya seperti pola ducting lurus, pola ducting elbow, dan yang lain nya, yaitu harus ada bagian stik dan bagian lock, hanya saja dari setiap pola tersebut memiliki cara pembuatan yang sedikit berbeda antara pola yang satu dan pola-pola lain nya. Pada ducting lurus (straight duct) bagian bidang lock menyatu dengan bagian bidang stik tetapi pada ducting elbow lock dibuat terpisah dengan bagian bidang stik-an. Lalu bagaimana dengan pola ducting cabang (branch duct) apakah pola nya sama dengan ducting lurus atau mirip dengan pola ducting elbow, ataukah memiliki perbedaan / ciri khusus yang membedakan dengan pola-pola ducting lain nya?.... Baiklah sahabat,, untuk mengetahui jawaban nya mari kita langsung saja masuk ke pembahasan pokok....

Pembuatan pola ducting cabang hampir mirip dengan pembuatan pola ducting elbow, yaitu sebagai berikut:
1. Bagian bidang datar
Bagian pola ini merupakan bagian bidang stik yang harus dibuat lebih dulu karena akan menentukan nilai panjang pola berikutnya (bagian lock).
kurang lebih seperti gambar berikut:


Pada Gambar tersebut kita asumsikan akan membuat ducting cabang {(24"x18")(14"x10")(14"x10")(18"x12")}.
note: ukuran tersebut sebenarnya adalah ukuran kelanjutan dari ducting cabang yang akan kita buat yaitu ukuran setelah reducer atau setelah ducting cabang itu sendiri. ukuran ini adalah untuk menentukan pembagian area yang sebelum nya telah kita bahas pada postingan rumus ducting cabang
singkatnya pada pembuatan pola bagian bidang datar ini setelah jadi kita hanya mendapatkan ukuran  24", 14", 14" dan 18"  adapun nilai angka 0,5" pada tiap-tiap bagian adalah untuk bahan stik sehingga jika sudah jadi ukuran nya akan sesuai dengan yang diharapkan (tidak ada pengurangan setelah di-stik), dan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan pola bagian bidang lock kita diperlukan untuk mengetahui ukuran-ukuran bagian yang akan masuk kedalam bagian lock, pada gambar tersebut kita asumsikan sudah mengukur dengan hasil yang didapat seperti terlihat pada bagian angka yang didalam kotak.
note: untuk mengukur bagian-bagian tersebut harus dilakukan setelah di-stik, dianjurkan menggunakan mesin.

2. Pola bagian lengkung (lock).
Setelah kita selesai membuat pola bidang datar (sudah di-stik) dan dilakukan pengukuran maka baru kita bisa menentukan nilai panjang dari bidang lock nya.
untuk membuat ducting cabang tiga seperti ini kita diperlukan membuat bidang lock nya sebanyak 4 buah, 2 buah untuk bagian V dan 2 buah lagi untuk bagian tepi lengkungan (arc).

Gambar setelah kita potong dari bahan plate akan terbentuk seperti dibawah ini:

Nilai-nilai panjang pada Gambar tersebut kita sesuaikan dengan hasil pengukuran pada bidang lock,
garis putus-putus pada gambar tersebut adalah titik tekuk dengan coakan pada titik teku sebesar (5x2,5)cm.
Sehingga jika setelah kita assembling akan menjadi seperti ini.


Pada ducting cabang sistem join nya bagian utama menggunakan flandest dan bagian lain nya hanya dengan sistem sisip.

SELESAI
Mudah kan?
Selamat bekerja
Demikian pembahasan tentang bagaimana cara membuat pola ducting cabang.
Jika sahabat merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain, berbagi itu indah berbagi itu ibadah.

Terima kasih
SK

Sunday, 6 March 2016

Pola ducting elbow


Assalamu'alaikum,, 
Apa kabar Sahabat semua?  semoga senantiasa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani juga ekonomi tentunya, hehe
Melanjutkan postingan sebelumnya yaitu cara membuat pola ducting,dan kita sudah membahas bagaimana cara membuat pola ducting lurus, mudah-mudahan sahabat semua khususnya para pemula dibidang ducting sudah bisa mempraktikan nya secara nyata dalam dunia kerja. 
Untuk melengkapi postingan tersebut, maka kali ini akan penulis tambahkan postingan Cara membuat pola ducting elbow  sebagai pelengkap postingan sebelumnya walau masih banyak artikel-artikel lain terkait cara pembuatan pola ducting yang belum bisa penulis sampaikan ke sahabat- sahabat semua.


Artikel ini dibuat atas dasar pengalaman penulis sebagai tukang ducting, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang tidak bisa penulis sampaikan, oleh karena itu jika ada yang perlu ditambahkan atau ditanyakan silahkan tulis pada kolom komentar di akhir kalimat postingan ini, marilah kita sama-sama berbagi kepada sahabat-sahabat yang lain yang mungkin bisa membantu khususnya para pemula dan umumnya bagi kita semua.

Untuk memudahkan pemahaman kita maka, pada pembahasan kali ini kita akan ambil contoh membuat ducting elbow dengan ukuran 20" x 16". 


1. Bagian bidang datar
Bagian bidang datar adalah bagian elbow yang di-stik pola nya sebagai berikut (lihat gambar dibawah ini)



Pada Gambar diatas kita lihat ukuran-ukuran 20" adalah salah satu bidang pembentuk volume ducting, 1/4" yang ditambahkan pada bagian sisi dari bidang tersebut adalah stik (untuk ditekuk L) ketika diasembling menjadi bagian pengunci terhadap bidang lock. sedangkan 1 cm adalah untuk tekukan sisip atau sebagai press flandest. Pada bagian sudut-sudut dari pola tersebut kita potong (coak) sesuai kebutuhan. Untuk 1 buah elbow diperlukan 2 buah/ lembar bidang stik-an.

Setelah kita potong dari bahan dasar, maka pola tersebut kita tekuk bagian stik-an agar membentuk lekukan L. Cara ini bisa dilakukan dengan mesin Lockformer atau bisa juga dilakukan secara manual.

2. Bagian bidang lengkung
Pada ducting elbow bagian lengkung ini menduduki fungsi sebagai lock-an.
Untuk membuat polanya kita bisa lakukan cara sebagai berikut:

a.Terlebih dulu kita ukur bagian lengkungan yang sudah distik, hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa panjang kita menentukan ukuran pada bidang lock-an. pada contoh ini kita dapatkan panjang 110 cm dan 32 cm.



b.Setelah mendapatkan ukuran panjang untuk membuat pola lock-an, baru kita bisa membuat pola nya, bisa dilihat pada Gambar berikut:




Setelah kita membuat pola dan sudah dipotong, kemudian kita lakukan pengelockan, proses ini bisa dilakukan dengan mesin dan bisa juga secara manual.
Setelah itu kita asembling, dan hasil nya akan seperti gambar dibawah ini:



 Mudah kan,,!
Selamat Bekerja.
Apabila sahabat merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain.
Berbagi hal yang bermanfaat adalah ibadah, dan berbagi itu indah.

Salam
SK


Melihat artikel-artikel sebelumnya, Klik disini.

Monday, 29 February 2016

Cara membuat pola ducting


Hallo.. sahabat semua apa kabar? semoga sehat selalu ya ,,, Amiin
Mumpung ada waktu luang nih,,  penulis akan memberikan informasi untuk sahabat-sahabat sekalian. yaitu cara membuat pola ducting dengan bahan BJLS, Zincalume, Galvalume dan Stainlees steel.


yang dimaksud cara membuat ducting disini adalah bagaimana cara membuat pola pada bahan plate, baik jenis roll plate ataupun plate lembaran. 
Kenapa pembahasan pembuatan ducting BJLS, Zincalume, Galvalume, dan Stainlees steel penulis gabungkan,, karena proses pembuata pola potongan ducting dalam pembuatan ducting dengan bahan-bahan ini adalah sama.

                                                                           Baca juga artikel tentang jenis-jenis ducting klik disini


Perlu sahabat ketahui bahwa artikel ini dibuat benar-benar berdasarkan pengetahuan dan pengalaman si penulis, mungkin ada beberapa perbedaan dengan artikel-artikel yang lain, tapi pada prinsipnya adalah sama agar ducting yang dimaksud bisa kita buat.

Sasaran utama dari artikel ini adalah khususnya mereka yang baru memulai untuk memutuskan menjadi seorang tukang ducting dan umum nya bagi kita semua yang mungkin ada yang menjadi sebagai instruktur di sebuah perusahaan untuk mengawasi dan memberikan pengarahan-pengarahan kepada bawahan nya (tukang ducting).

Baiklah untuk prakata saya rasa sudah cukup. Mari kita mulai saja ke poko pembahasan kita yaitu cara membuat pola ducting.



1. Pola ducting lurus (straight duct)
Proses pembuata ducting lurus yang dibahas disini adalah proses pembuatan dengan cara manual.   dalam pembuatan pola potongan ducting ada istilah "lock, stik dan sisip/flandest".Lock berfungsi untuk mengunci bagian stik yang masuk kedalam celah lock dan stik adalah bagian     ujung dari sisi potongan yang ditekuk berbentuk L.



Pada gambar diatas kita bisa lihat angka 20" dan 24" menunjukan ukuran ducting yang dibuat. Pada bagian sisi bidang 20" ditambah stik 1/4", dan pada sisi bidang 24" ditambah untuk lock 1" bagian
Lock umum nya ditempatkan pada bidang yang lebih besar (24") tapi itu tergantung dari kehendak sipembuat ducting bisa saja ditempatkan pada bidang yang lebih kecil (20").
Garis putus-putus pada gambar diatas adalalah bagian yang akan ditekuk.

Pada ujung bagian atas kita tambahkan 1 cm untuk tekuk sisipan atau tekukan flandest. tergantung
dari ducting itu sendiri mau pake flandest atau tidak. Tapi jika ukuran nya 20" atau lebih disarankan untuk menggunakan flandest.
Gambar diatas secara garis besar jika sudah dilock, distik, dan ditekuk akan membentuk L sehingga untuk membuat satu buah ducting lurus kita perlukan 2 buah potongan:
   
Setelah diasembling dengan menggunakan flandest akan membentuk sebuah lorong kotak seperti gambar dibawah ini:




Sementara sampai di cara membuat pola ducting lurus dulu ya, , untuk pola elbow, cabang, reducer dan lain-lain kita akan bahas dipostingan berikut nya.

Selamat bekerja.

Salam
SK



Baca juga:
rumus ducting cabang 

Monday, 22 February 2016

Rumus ducting cabang (branch duct) /pembagian area


Mungkin sahabat sudah mengetahui apa itu ducting, jenis-jenis ducting dan fungsinya, dan bagaimana merancang ducting untuk sistem AC Central,
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menentukan pembagian area pada ducting cabang (branch duct). Bagi tukang ducting, rumus ducting cabang ini pasti sudah tidak asing lagi, tapi tidak sedikit juga tukang ducting yang hanya menggunakan perkiraan saja ketika mereka menentukan pembagian area ducting cabang tersebut. Pembagian area pada ducting cabang merupakan hal penting yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang tukang ketika pabrikasi. Pembagian area ini bertujuan untuk memudahkan proses air flow balance / pengaturan pembagian udara ke masing-masing titik supply, walaupun secara teknis dilapangan kita pasang juga spliter damver atau volume damper.


Sebenarnya artikel ini ditulis untuk membantu para pekerja ducting yang sifat nya masih pemula, dengan harapan setelah membaca artikel ini mereka merasa terbantu dan bisa lebih berkembang lagi.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman si penulis yang kebetulan penulis adalah tukang ducting juga, hehe,, ada dua cara untuk menentukan pembagian area ducting cabang yaitu dengan menggunakan ukuran ducting dan menggunakan besaran volume udara (CFM) atau (CMH) yang akan melewati ducting cabang tersebut, tentunya akan tergantung volume udara yang akan terbagi ke masing-masing persimpangan (cabang), jika volume udara besar maka akan mendapatkan area yang besar juga dan sebalik nya jika volume udara kecil maka akan mendapatkan area yang kecil juga.
adil kan?....hehe,  namun yang akan kita bahas disini adalah pembagian berdasarkan ukuran ducting.

Untuk memudahkan pemahaman bagaimana rumus ducting cabang ini, mari kita perhatikan gambar dibawah ini :



Pada gambar tersebut volume utama adalah bagian yang pertama kali dimasuki sejumlah volume udara yaitu Axa dan selanjutnya adalah volume cabang/ pembagian masing-masing Bxb, Cxc dan Dxd. Untuk area yang akan kita bagi adalah area utama yaitu besaran A yang akan dibagikan ke masing-masing cabang.

Rumus pembagian nya adalah sebagai berikut:







Kita ambil contoh sebagai berikut:


Berdasarkan gambar tersebut diketahui :

Axa = 24" x 20"
Bxb = 20" x 16"
Cxc = Dxd = 14" x 10"
b' = ?
c' = d' = ?

Kita Gunakan Rumus di atas:


Sekarang kita dapat mengetahui berapa besar seharusnya bagian Bxb dan berapa besar bagian Cxc dan Dxd.

Maka pada saat kita mebuat ducting tersebut yang harus digambar pada plate bentangan nya adalah sebagai berikut:


                                                                                                       

                                                                             Baca cuga cara menentukan ukuran ducting 
                                                                                                                                                   klik disini


SELESAI


Selamat bekerja

Apabila artikel ini menurut sahabat berguna, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain.

Terima kasih



Tuesday, 26 January 2016

rumus perhitungan ducting

Setelah kita mengetahui apa itu ducting, jenis-jenis ducting dan fungsi ducting, kini saat nya kita bahas bagaimana menghitung ukuran ducting pada sebuah sistem HVAC. Supaya tidak terbelit-belit mari kita langsung saja ke tkp....!

Disini kita akan ambil contoh menghitung ukuran ducting untuk AC central dengan kapasitas  10 pk.
dengan volume udara 3100 cfm.

  • langkah pertama : kita tentukan jumlah titik supply  (kita tentukan 10 titik).
  • langkah kedua: menentukan air velocity (kita tentukan 1000 fpm (1000 feet/menit)
  • langkah ketiga: menggambar line ducting
  • langkah keempat: menentukan ukuran ducting untuk tiap titik supply
  • langkah kelima: menjumlahkan volume udara mulai dari 2 titik, 3 titik, dst....
  • langkah keenam: menentukan ukuran ducting berdasarkan hasil penjumlahan volume udara      dari tiap-tiap tahap penjumlahan.
Perhatikan Gambar dibawah ini:



Seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya tentang cara menentukan ukuran ducting bahwa ukuran ducting akan tergantung dari jumlah udara yang melewati ducting tersebut. Pada ducting utama kita lihat ukuran 24" x 20" disitu volume udara yang melewati ducting tersebut adalah jumlah total udara pada AC dengan kapasitas 10 pk, dengan volume udara 3100 cfm dan air velocity 1000 fpm. note: ini contoh perencanaan ukuran ducting untuk sistem hvac perkantoran.

karena waktu nya mepet cukup disini dulu ya,,,!
terima kasih sudah berkenan berkunjung ke bog ini.


Monday, 25 January 2016

cara menentukan ukuran ducting

Pada proses perancangan sistem HVAC baik AC central, splite duct ataupun sistem HVAC untuk kebutuhan clean room, diperlukan pemahaman dan penguasaan mengenai cara menentukan ukuran ducting. Secara umum ukuran ducting tergantung dari berapa banyak volume udara yang akan melalui ducting tersebut. Semakin besar volume udara maka semakin besar ukuran ducting yang diperlukan,  dengan kata lain semakin besar kapasitas AC maka semakin besar juga ukuran ducting yang digunakan. Namun demikian ada parameter penting yang tidak boleh kita lupakan dalam proses penentuan ukuran ducting yaitu kebisingan, dan kecepatan udara (air velocity) yang merupakan variabel tak bebas yang dapat mempengaruhi variabel-variabel lainnya. 

Kebisingan akan berbanding lurus dengan kecepatan udara, artinya semakin cepat laju udara didalam ducting akan menghasilkan gesekan yang besar sehingga tingkat kebisingan akan menjadi tinggi. Tingginya kecepatan udara akan terjadi jika ukuran ducting tidak seimbang dengan volume udara yang melaluinya, artinya ukuran ducting lebih kecil dari yang seharusnya. Untuk mengetahui jenis-jenis ducting bisa klik disini.

Perancangan sistem HVAC untuk perkantoran tentu ukuran ducting yang digunakan akan berbeda dengan sistem HVAC untuk pabrik-pabrik atau industri yang didalam nya terdapat mesin produksi dengan suara bising. artinya dengan kapasitas AC yang sama ukuran ducting untuk perkantoran, rumah sakit, dan laboratorium akan lebih besar dibanding dengan ducting untuk HVAC ruang produksi pada industri-industri.

Terima kasih
salam
Suki

Saturday, 23 January 2016

jenis-jenis ducting dan fungsinya

Seperti pada postingan sebelumnya tentang pengertian ducting telah disinggung mengenai jenis dan fungsi ducting secara umum. nah biar agan-agan lebih faham mari kita bahas jenis-jenis ducting dan fungsinya,,  kita mulai ya,,,, 1,, 2,,, 3,,, (emang mau belajar ngitung gan ? ,,, hehehe).
ok biar cespleng kita langsung aja ya,,,,!
Secara umum ducting terdiri dari dua jenis:

1. Ducting kotak atau sering disebut square duct.
      Ducting kotak atau square duct adalah jenis ducting yang berbentuk kotak (segi empat) dengan ketebalan bahan yang disesuaikan dengan dimensi ducting tersebut.
Bahan ducting ini ada yang menggunakan zincalume, galvalum, BJLS, mild steel, dan ada juga dengan bahan polyurethane. Ketebalan bahan yang digunakan pada ducting kotak selalu berbeda-beda, jika ducting itu terbuat dari bahan material Zincalume, BJLS, galvalum dan mild steel umumnya ketebalannya tergantung dari besaran dimensi ducting tersebut. Semakin besar dimensi ducting maka semakin tebal bahan yang digunakan. Lain halnya dengan ducting yang berbahan polyurethane panel, ketebalan bahan nya standar (umumnya 20mm) dimensi ducting tidak berpengaruh pada ketebalan bahan karena bahan sudah standar pabrik, untuk mengantisipasi ducting besar yang seharusnya menggunakan material yang lebih tebal maka dipasang penguat (silangan penguat) didalam nya.
Fungsi dari ducting ini sebagai media untuk mendistribusikan udara baik resirkulasi (AC central, splite duct, AC cleanroom system) maupun non sirkulasi seperti Fresh air, exhaust air, atau AC cleanroom all fresh air).

2Spiral dan rounduct.
      Ducting spiral dibuat dengan menggunakan mesin rol yang canggih, kelebihan ducting ini bisa panjang hingga 4-6 meter, namun jenis ducting ini ketebalan bahan nya terbatas, umumnya mesin rol pembuat ducting ini hanya mampu mengerol dengan ketebalan maksimal 1,2mm. Selain jenis spiral ada juga yang disebut rounduct. Jenis ducting ini umumnya dibuat dengan mesin manual dan mesin semi otomatis. kelebihan ducting ini bahan yang digunakan bisa menggunakan bahan yang lebih tebal dari bahan ducting spiral duct. Kelemahan ducting ini hanya bisa dibuat dengan panjang maksimal 2,4-3 meter dan itupun dalam diameter kecil karena bahan plate standar nya 1,2 x 2,4 meter.

Demikian uraian singkat yang bisa saya sampaikan,
saya berharap agan-agan memberikan kritik dan saran membangun
untuk perbaikan artikel ini.
Silahkan berikan komentarnya pada kolom komentar di bawah.

Terimakasih sudah berkenan berkunjung ke blog saya

Salam hangat
Suki

Pengertian ducting

Sobat,,, bagi anda yang baru pertama kali mendengar istilah ducting tentu akan merasa bingung apa itu ducting,,, seperti yang sering saya alami ketika saya pertama kali berbincang dengan teman baru baik dengan teman baru di lingkungan kampus, lingkunagan sosmed dan bahkan di lingkungan tetangga sendiri yang kebetulan baru mengisi rumah baru satu RT dengan kita. Biasanya perbincangan dimulai dari perkenalan nama, alamat dan tidak jarang juga menanyakan pekerjaan kita. Ketika teman baru kita menanyakan pekerjaan kita dan kebetulan kita bekerja dibidang HAVC (Heating Ventilating and Air Conditioning) yang sangat berhubungan dengan istilah "ducting" terutama AC central, AC Splite duct, Exhaust central, Fresh air, Kichen hood, Dust Collector, Wetsrubber dan lain-lain. Bagi kita yang sudah mengetahui dan melihat serta mengetahui fungsi dari ducting tentu tidak akan merasa asing lagi dengan istilah "ducting", akan tetapi jika teman kita yang backround pekerjaan nya bukan dibidang teknik terutama HVAC pasti  akan merasa asing ketika kita bilang "saya adalah seorang tukang ducting", pasti teman kita tersebut akan bertanya " apa itu ducting,,?".

Ok,, karena tidak semua orang mengetahui apa itu ducting, bagaimana bentuknya, dan apa fungsinga. kita mulai saja mengupas tuntas "apa itu yang dimaksud dengan ducting"..(mengupas... emang ada kulit nya gan,, hik hik hik ).

Secara umum ducting merupakan suatu benda yang berbentuk square/ kotak dan spiral atau round yang berfungsi sebagai media untuk mendistribusikan fluida yang bersifat udara dari suatu tempat ke tempat lain.

Ada banyak pengertian ducting secara spesifik di antaranya sebagai berikut:
Ducting juga bisa diartikan sebagai pendistribusi udara dari suatu unit fan (unit penghasil udara) ke tiap-tiap titik ruangan. Contohnya Fresh air Unit.

Ducting juga bisa diartikan suatu benda kotak atau spiral atau round yang berfungsi untu mensirkulasikan sejumlah udara dari suatu ruangan dengan bantuan Fan unit/ blower. AC central dengan menggunakan sistem resirkulasi (return air).

Ducting juga bisa diartikan sebagai cerobong baik berbentuk kotak ataupun round yang berfungsi sebagai media untuk menghisap udara kotor, asap, gas beracun, bau zat kimia dan lain-lain dari suatu mesin, tempat atau ruangan yang berpotensi zat-zat tersebut untuk dibuang ke udara luar. Akan tetapi pada proses ini kita harus berhati-hati dan harus mempertimbangkan gas atau zat apa yang akan kita buang ke udara luar. Apabila zat tersebut tidak bersifat bahaya dan tidak mengandung kontaminan yang membahayakan maka cukup hanya dengan menggunakan exhaust biasa saja dengan perlengkapan sederhana misalnya hanya dengan blower sebagai unit penghisap yang dibantu dengan ducting cerobong dan bantuan hood jika dirasa perlu, akan tetapi jika zat-zat yang akan dibuang itu mengandung zat kontaminan yang berbahaya seperti zat kimia betalaktam yang biasanya di industri-industri farmasi betalaktam ini tidak cukup hanya menggunakan exhaust biasa melainkan harus ada sistem filtrasi yang diyakini mampu menahan zat-zat berbahaya tadi sebelum dibuang ke udara bebas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya dengan menggunakan sistem wetscrubber dengan sistem filtrasi melibatkan air dan ditambah dengan pre filter, medium filter dan terakhir hepa filter, sehingga udara yang terbuang ke udara bebas sudah dipastikan tidak membawa zat kontaminan berbahaya.

Saya menyadari masih banyak lagi pengertian ducting yang belum disebutkan disini, oleh karena itu saya berharap agan-agan berkenan memberikan komentar-komentarnya. Dan demi pengembangan blog ini dipersilahkan tuliskan kritik dan saran nya pada kolom komentar di bawah ini.
Salam hangat
Suki hdht.

Friday, 15 January 2016

Selayang pandang

Bismillahirrohmanirrohiim, Semoga blog ini bermanfaat khususnya buat saya pribadi dan umumnya buat para pengunjung semuanya.