Monday, 14 September 2020

Pengatur pembagian udara / volume control damper / volume damper

Sahabat,, Pada postingan sebelum nya kita telah membahas tentang, penegrtian ducting, macam-macam ducting, cara menentukan ukuran ducting dan lain-lain. sekarang kita akan membahas volume damper, Apa itu volume damper, apa fungsi nya dan bagaimana cara kerja nya. ? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari kita simak pada paragraf berikut ini.

Dalam sebuah sistem tata udara yang menggunakan ducting sebagai sarana untuk mendistribusikan aliran udara (air flow) baik dari ruangan ke unit AHU, AC atau unit exhaust ataupun sebaliknya dari unit AHU, AC atau exhaust menuju ruangan tentu diperlukan sebuah alat / komponen tambahan yang dapat membantu untuk memudahkan proses balancing, atau melakukan pembagian udara pada tiap-tiap ruangan sesuai dengan kebutuhan nya masing-masing, komponen tersebut secara umum dinamakan volume damper atau volume control damper.

Jadi volume damper adalah sebuah komponen dalam sistem tata udara yang berfungsi untuk mengatur pembagian udara tiap-tiap ruangan sesuai dengan volume udara yang diperlukan masing-masing ruangan. akan tetapi volume damper tidak bisa berfungsi apabila supply udara dari unit utama tidak sesuai dengan total volume udara yang dibutuhkan oleh ruangan yang dikondisikan nya. volume damper hanya untuk membagi-bagi udara pada tiap-tiap ruangan akan tetapi volume damper tidak bisa menambah atau mengurangi volume udara secara total, karena volume udara secara total dikendalikan langsung oleh unit blower pada tiap-tiap sistem.

Dilihat dari sistem kerja nya volume damper dapat dibagi menjadi dua bagian: yang pertama volume damper manual dan yang kedua adalah volume damper automatis atau lebih umum disebut motorized volume damper. Berikut ini contoh volume damper manual dan motorized

          
Volume damper manual   & Motorized volume damper

Volume damper manual tidak bisa bekerja sendiri, volume damper manual hanya bekerja apabila diataur langsung oleh manusia secara manual. sedangkan volume damper otomatis atau motorized volume damper bekerja digerakan oleh sebuah motor penggerak atas perintah sensor dari pengaturan tekanan ruangan dan volume udara dengan dikendalikan melalui panel control yang terpusat.

Jika dilihat dari bentuk atau fisik volume damper dalam sistem tata udara dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama berbentuk kotak (square) dan yang kedua berbentuk Round atau diameter.

Baik sahabat, sampai disini pembahasan volume damper pada sistem tata udara, semoga bermanfaat. Untuk pembahasan topik-topik lainnya tentang ducting dan HVAC akan ditulis pada postingan-postingan berikut nya, supaya sahabat tidak tertinggal update dari blog ini, silahkan di follow ya.

Sahabat juga bisa baca ertikel-artikel lainya terkait hvac dan ducting, silahkan klik disini.

Sekian terima kasih.
salam sukses untuk sahabat ya,,!

Definisi Cleanroom (ruang bersih) dalam istilah tata udara

Di dalam indutri tata udara atau system HVAC istilah cleanroom tentu sudah tidak asing lagi, keberadaan topik nya selalu hadir hampir disetiap pembahasan sistem tata udara. Bagi anda yang sudah familiar dalam bidang tata udara/ HVAC tentu sudah faham diluar kepala apa itu cleanroom, namun tentu tidak semua pembaca tulisan ini sudah faham apa itu cleanroom dalam sistem tata udara.

Baik sahabat, seperti dalam beberapa postingan terdahulu pada blog ini penulis telah menyampaikan bahwa tulisan ini dibuat hanyalah bertujuan untuk sekedar menyampaikan sebuah gagasan, menyampaikan pengalaman dan menyampaikan sedikit pemahaman penulis tentang apa-apa yang berkaitan dengan ducting HVAC, adapun kebenaran atau ke absahan dari tulisan ini sebaiknya sahabat pertimbangkan kembali sebelum menjadikannya sebagai rujukan atau referensi. selain itu penulis juga berharap jika ada tulisan yang menurut sahabat ada kekeliruan atau ada kesalahan maka diharapkan untuk memberikan saran masukan atau lebih baik memberikan penjelasan yang benar tentang kesalahan yang ditulis oleh penulis di blog ini. Penulis akan sangat mengapresiasi dan memberikan  penghargaan yang tinggi melalui ucapan terimakasih dari hati kami yang tulus. Untuk sahabat yang sedang mencari tahu apa itu cleanroom, atau apa sih definisi cleanroom dalam istilah tata udara atau sistem HVAC, Mari kita simak tulisan berikut nya.

Definisi Cleanroom (ruang bersih)
Menurut International Standard Organization For Standarization (ISO) standar 14644-1 Cleanroom adalah sebuah ruang dimana konsentrasi dari partikel yang ada di udara ruang tersebut dikontrol, dirancang secara khusus serta digunakan untuk meminimalisir hadirnya, teregenerasi dan tersimpannya partikel yang tidak diinginkan didalam ruangan dan termasuk pula pengaturan pada parameter-parameter lainnya seperti temperature, kelembaban dan tekanan pada ruangan. Sehinga tata udara cleanroom dapat didefinisikan suatu proses pengkondisian udara pada suatu ruang dimana konsentrasi partikel yang berterbangan (air-borne particles) dikontrol dengan suatu batasan-batasan khusus.

Ruangan apa saja yang menggunakan sistem tata udara cleanroom?
Sistem tata udara cleanroom banyak digunakan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang laboratorium, ruang produksi pada industri farmasi, industri makanan dan minuman, ruang operasi pada ruma sakit dan ruang-ruang lain yang memerlukan kondisi steril.

Sistem tata udara cleanroom dirancang secara khusus yaitu dengan melalui tahapan dan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Diantara tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah memperhatikan tata letak dari ruangan yang akan dirancang menjadi ruang cleanroom, mempertimbangkan pencapaian suhu yang diharapkan, pencapaian kelembaban yang ditentukan dan yang tidak kalah penting adalah pencapaian kelas kebersihan nya sesuai dengan kelas ruang yang ditentukan.

Dalam sistem tata udara cleanroom atau ruang bersih terdapat beberapa kelas ruang, menurut CPOB misalnya mulai dari black area, grey hingga white area. ada kelas F, Kelas E/D, Kelas C, Kelas B dan Kelas A Laminar airflow dengan backround kelas ruang B. setiap kelas ruang tersebut terdapat beberapa perbedaan mulai dari jumlah partikel, suhu, kelembaban, pertukaran udara (air change) perjam mikroba dan lain-lain.

Perencanaan sistem tata udara akan berbeda-beda sesuai dengan kelas ruang yang dirancang, sebagai contoh sederhana dalam perancangan sistem tata udara kelas ruang E (100.000) jika mengacu ke standar CPOB maka dalam perancangan sistem tata udara (HVAC) nya harus memperhitungkan untuk pencapaian-pencapaian sebagai berikut : suhu 20-27 derajat, kelembaban relatif udara dalam ruangan (Relative humidity) atau RH adalah maksimal 70% kecuali kelas E Khusus ada yang RH nya ditentukan rendah, karena terkait dengan bahan baku produk misalnya untuk menjaga agar tidak lengket dan lain-lain. selain suhu, kelembaban relative (RH) juga pertukaran udara harus sesuai dengan yang distandartkan dalam CPOB yaitu minimal 5x/jam, akan tetapi biasanya seorang design engineer menetapkan perhitungan untuk kelas 100.000 adalah 20x/jam, dalam hal ini tentu akan lebih baik bagi pencapaian sistem yang dirancang nya. perbedaan nya bisa kita bandingkan dengan perencanaan sistem tata udara kelas C (10.000) misalnya, dimana suhu yang disyaratkan secara umum adalah 16-25 derajat, dengan RH 40-60. dari sedikit contoh perbedaan ini diharapkan kita faham bahwa perancangan sistem tata udara dilakukan dengan berbeda-beda dengan perhitungan dan pertimbangan yang menyesuaikan target akhir sesuai dengan kelas ruang yang direncanakan.

Baik sahabat, sampai disini dulu untuk pembahasan definisi cleanroom ini semoga bermanfaat.
dan untuk pembahasan yang lebih rinci insyaAllah akan ditulis pada postingan-postingan berikutnya.
dan supaya sahabat mendapat info update dari blog ini silahkan di follow ya.
Terima kasih

Sahabat juga bisa baca artikel-artikel lainnya tentang ducting dan HVAC lengkapnya silahkan klik disini.



Thursday, 3 September 2020

Contoh skema aliran udara (schematic air flow) pada sistem tata udara

 Assalamu'alaikum,
Salam sejahtra bagi kita semua.

Hallo.. apakabar sahabat,, sudah lama sekali saya tidak menjumpai anda semua.
Tulisan kali ini saya akan memberikan contoh skema aliran udara pada sistem hvac cleanroom baik untuk di ruang produksi farmasi ataupun ruang-ruang lainnya.

Bagi anda yang bekerja dibidang tata udara tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah skema aliran udara atau schematic air flow pada sistem hvac yang anda rancang. Schematic air flow ini biasanya sebagai gambar pelengkap yang disiapkan oleh seorang drafter dari vendor (kontraktor) HVAC untuk disajikan kepada pihak pemberi kerja dalam hal ini sebut saja pihak owner atau tim terkait dari owner.

Schematic air flow ini membantu memudahkan vendor untuk menjelaskan sistem tata udara yang dirancang kepada ihak owner dan tim nya. 

Nah... bagi sahabat yang sedang mencari contoh skema aliran udara pada sistem tata udara, atau disebut juga schematic air flow, berikut penulis lampirkan contoh gambarnya:

Pada gambar tersebut diatas, kita bisa sedikit review sebagai berikut : Ada 4 ruangan yang akan dikondisikan oleh sistem hvac kelas ruang 100.0000 atau kelas E/D dengan nama-nama ruangan seperti tampak pada gambar diatas.

Sistem HVAC disini akan mengkondisikan 4 ruangan  dengan suhu 20-27 deg, tekanan ruangan 15-20pa, RH maksimal 70% dan pertukaran udara 20x pejam (ACH=20x). 

Sekian sedikit pembahasan skema aliran udara pada sistem hvac kelas 100.000 /E, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
Jika sahabat akan membuat sistem HVAC seperti skema di atas atau sistem HVAC cleanroom lainnya silahkan  klik disini, atau jika ada kritikan atau pertanyaan silahkan isi komentar dibawah ya,

Supaya tidak ketinggalan update nya silahkan suscribe blog : www.ductinghvac.blogspot.com ini.
Dan jika postingan ini bermanfaat, silahkan share ke berbagai media sosial sahabat.

Terima kasih.
Salam sukses. 

Jangan lupa baca juga : Cara menentukan ukuran ducting.

Wednesday, 6 April 2016

Komponen utama AC

Assalamu'alaikum,,
salam jumpa kembali,,
Apakabar sahabat ,, ? semoga senantisa dalam keadaan sehat wal'afiyat,, amiin
Mungpung ada waktu luang nih, , Penulis akan menuliskanartikel tentang komponen-komponen AC beserta fungsi nya.
Sebenarnya bisa dipastikan banyak sekali artikel-artikel tentang komponen-komponen AC yang sudah diposting pada website/blog lain, tapi penulis berfikir bahawa tidak ada salahnya jika kita tulis lagi disini, semakin banyak artikel maka akan memudahkan para pencari artikel untuk menemukan nya.

Baiklah sahabat kita langsung saja ya,,! Seperti kita ketahui bahwa AC sudah bukan lagi kebutuhan skunder yang hanya diperlukan sebagai pelengkap saja, akan tetapi AC sudah menjadi kebutuhan primer (poko) bagi sekelompok atau segolongan manusia, terutama mereka yang bertempat tinggal didaerah beriklim tropis dan perkotaan.

Selama ini mungkin kita hanya tahu bahwa AC itu adalah untuk mendinginkan ruangan, namun apakah sahabat sudah tahu kenapa AC bisa menghasilkan udara dingin/sejuk yang mampu membuat suhu didalam ruangan menjadi nyaman dengan tingkat suhu yang bisa disetel sesuai keinginan ?..
Sebagian dari sahabat pasti sudah tahu bahkan bisa menganalisa kemungkinan-kemungkinan problematika yang ditimbulkan karena adanya sebagian komponen AC yang sudah tidak berfungsi.
Supaya lebih singkat berikut komponen-komponen utama yang ada pada sistem AC:

1.Kompressor
Kompressor adalah jenis komponen AC yang berfungsi untuk menghisap gas refrigeran yang bertekanan dan temperatur rendah dari evaporator, kemudian dikomprsikan sehingga gas refrigerant tersebut mengalami perubahan tekanan dan tempertur menjadi tinggi, lalu kemudian dilairkan ke kondensor.

2.Kondensor
Kondensor pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah gas yang bertekanan tinggi menjadi cairan dengan tekanan yang masih tinggi yang kemudian cairan tersebut akan dialirkan ke katup ekspansi (expansion valve).

3.Katup ekspansi (expansion valve)
Katup ekspansi pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk menurunkan temperatur dan tekanan cairan / reffrigerant yang berasal dari kondensor. atau bisa juga dikatakan untuk merubah cairan bertekanan tinggi yang berasal dari kondensor menjadi kabut / uap sebelum cairan refrigeran tersebut masuk ke evaporator.

4.Evaporator
Evaporator adalah komponen AC yang berfungsi untuk menyerap udara panas ruangan. Reffrigerant yang ada didalam evaporator akan menyerap udara panas ruangan yang dihembuskan oleh blower dibelakangnya melalui sirip-sirip evaporator, sehinga udara yang dihembuskan ke ruangan oleh AC sudah bertemperatur rendah (dingin).
Berikut gambar siklusnya:


Demikian pembahasan singkat kita tentang komponen utama AC. 
Semoga bermanfaat.

Note : Tulisan ini hanya sebatas catatan yang dipubikasikan, mohon untuk dipertimbangkan kebenaran dan keabsahannya sebelum dijadikan referensi atau rujukan. 

Baca juga :
Pengertian ducting


Regards
SK

Tuesday, 22 March 2016

Ducting rejus/ Ducting menyusut/ Reduce duct

Assalamu'alaikum,,
Selamat wayah kieu sahabat, hehe.
Apa kabar ? semoga sahabat dalam keadaan sehat wal'afiyat yah,, amiin.
Reducer duct atau ducting reducer adalah jenis ducting yang benfungsi untuk mereduksi volume saluran udara dengan menyesuaikan volume udara yang akan melewatinya. Reducer duct umumnya ditempatkan setelah ducting cabang atau setelah ada pengurangan jumlah udara oleh titik supply (diffuser) atau titik return. Jenis reducer ini bermaca-macam, ada reduser square duct dan ada reducer rounduct. 

Reducer square duct ada yang dibuat all center atau as tengah dari segala sisi, ada yang dibuat rata sisi bawah/atas, ada yang dibuat rata samping, ada juga yang dibuat rata dua sisi bawah/atas dan samping, ada juga yang dibuat dengan mereduksi satu sisi saja (rata 3 sisi). 

Reducer rounduct pada prinsip nya memiliki fingsi yang sama dengan reducer square duct yaitu untuk mereduksi volume ducting yang menyesuaikan volume udara yang melaluinya. Pembuatan reducer rounduct lebih simple karena hanya ada dua jenis yaitu all center dan rata sebelah, untuk yang rata sebelah ini bisa kita gunakan untuk berbagai posisi seperti rata sisi atas, rata sisi samping, atau rata sisi bawah cukup dengan memutar posisi nya saja disesuaikan dengan posisi ducting sebelum dan sesudahnya.

Berikut ini contoh gambar jenis-jenis reducer duct.
Scroll untuk gambar lebih bannyak.






widget anda disini

Demikianlah pembahasan singkat kita tentang reducer duct, semoga bermanfaa.
Silahkan share ke sahabat-sahabat kita yang lain. berbagi itu indah, berbagi itu ibadah.

Baca juga artikel : Jenis-jenis ducting

Regards
SK

Monday, 14 March 2016

Pola Ducting Cabang (branch duct)

Pada dasarnya prinsip pembuatan pola ducting cabang hampir sama dengan pola-pola ducting ducting lain nya seperti pola ducting lurus, pola ducting elbow, dan yang lain nya, yaitu harus ada bagian stik dan bagian lock, hanya saja dari setiap pola tersebut memiliki cara pembuatan yang sedikit berbeda antara pola yang satu dan pola-pola lain nya. Pada ducting lurus (straight duct) bagian bidang lock menyatu dengan bagian bidang stik tetapi pada ducting elbow lock dibuat terpisah dengan bagian bidang stik-an. Lalu bagaimana dengan pola ducting cabang (branch duct) apakah pola nya sama dengan ducting lurus atau mirip dengan pola ducting elbow, ataukah memiliki perbedaan / ciri khusus yang membedakan dengan pola-pola ducting lain nya?.... Baiklah sahabat,, untuk mengetahui jawaban nya mari kita langsung saja masuk ke pembahasan pokok....

Pembuatan pola ducting cabang hampir mirip dengan pembuatan pola ducting elbow, yaitu sebagai berikut:
1. Bagian bidang datar
Bagian pola ini merupakan bagian bidang stik yang harus dibuat lebih dulu karena akan menentukan nilai panjang pola berikutnya (bagian lock).
kurang lebih seperti gambar berikut:


Pada Gambar tersebut kita asumsikan akan membuat ducting cabang {(24"x18")(14"x10")(14"x10")(18"x12")}.
note: ukuran tersebut sebenarnya adalah ukuran kelanjutan dari ducting cabang yang akan kita buat yaitu ukuran setelah reducer atau setelah ducting cabang itu sendiri. ukuran ini adalah untuk menentukan pembagian area yang sebelum nya telah kita bahas pada postingan rumus ducting cabang
singkatnya pada pembuatan pola bagian bidang datar ini setelah jadi kita hanya mendapatkan ukuran  24", 14", 14" dan 18"  adapun nilai angka 0,5" pada tiap-tiap bagian adalah untuk bahan stik sehingga jika sudah jadi ukuran nya akan sesuai dengan yang diharapkan (tidak ada pengurangan setelah di-stik), dan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan pola bagian bidang lock kita diperlukan untuk mengetahui ukuran-ukuran bagian yang akan masuk kedalam bagian lock, pada gambar tersebut kita asumsikan sudah mengukur dengan hasil yang didapat seperti terlihat pada bagian angka yang didalam kotak.
note: untuk mengukur bagian-bagian tersebut harus dilakukan setelah di-stik, dianjurkan menggunakan mesin.

2. Pola bagian lengkung (lock).
Setelah kita selesai membuat pola bidang datar (sudah di-stik) dan dilakukan pengukuran maka baru kita bisa menentukan nilai panjang dari bidang lock nya.
untuk membuat ducting cabang tiga seperti ini kita diperlukan membuat bidang lock nya sebanyak 4 buah, 2 buah untuk bagian V dan 2 buah lagi untuk bagian tepi lengkungan (arc).

Gambar setelah kita potong dari bahan plate akan terbentuk seperti dibawah ini:

Nilai-nilai panjang pada Gambar tersebut kita sesuaikan dengan hasil pengukuran pada bidang lock,
garis putus-putus pada gambar tersebut adalah titik tekuk dengan coakan pada titik teku sebesar (5x2,5)cm.
Sehingga jika setelah kita assembling akan menjadi seperti ini.


Pada ducting cabang sistem join nya bagian utama menggunakan flandest dan bagian lain nya hanya dengan sistem sisip.

SELESAI
Mudah kan?
Selamat bekerja
Demikian pembahasan tentang bagaimana cara membuat pola ducting cabang.
Jika sahabat merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain, berbagi itu indah berbagi itu ibadah.

Terima kasih
SK

Sunday, 6 March 2016

Pola ducting elbow


Assalamu'alaikum,, 
Apa kabar Sahabat semua?  semoga senantiasa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani juga ekonomi tentunya, hehe
Melanjutkan postingan sebelumnya yaitu cara membuat pola ducting,dan kita sudah membahas bagaimana cara membuat pola ducting lurus, mudah-mudahan sahabat semua khususnya para pemula dibidang ducting sudah bisa mempraktikan nya secara nyata dalam dunia kerja. 
Untuk melengkapi postingan tersebut, maka kali ini akan penulis tambahkan postingan Cara membuat pola ducting elbow  sebagai pelengkap postingan sebelumnya walau masih banyak artikel-artikel lain terkait cara pembuatan pola ducting yang belum bisa penulis sampaikan ke sahabat- sahabat semua.


Artikel ini dibuat atas dasar pengalaman penulis sebagai tukang ducting, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang tidak bisa penulis sampaikan, oleh karena itu jika ada yang perlu ditambahkan atau ditanyakan silahkan tulis pada kolom komentar di akhir kalimat postingan ini, marilah kita sama-sama berbagi kepada sahabat-sahabat yang lain yang mungkin bisa membantu khususnya para pemula dan umumnya bagi kita semua.

Untuk memudahkan pemahaman kita maka, pada pembahasan kali ini kita akan ambil contoh membuat ducting elbow dengan ukuran 20" x 16". 


1. Bagian bidang datar
Bagian bidang datar adalah bagian elbow yang di-stik pola nya sebagai berikut (lihat gambar dibawah ini)



Pada Gambar diatas kita lihat ukuran-ukuran 20" adalah salah satu bidang pembentuk volume ducting, 1/4" yang ditambahkan pada bagian sisi dari bidang tersebut adalah stik (untuk ditekuk L) ketika diasembling menjadi bagian pengunci terhadap bidang lock. sedangkan 1 cm adalah untuk tekukan sisip atau sebagai press flandest. Pada bagian sudut-sudut dari pola tersebut kita potong (coak) sesuai kebutuhan. Untuk 1 buah elbow diperlukan 2 buah/ lembar bidang stik-an.

Setelah kita potong dari bahan dasar, maka pola tersebut kita tekuk bagian stik-an agar membentuk lekukan L. Cara ini bisa dilakukan dengan mesin Lockformer atau bisa juga dilakukan secara manual.

2. Bagian bidang lengkung
Pada ducting elbow bagian lengkung ini menduduki fungsi sebagai lock-an.
Untuk membuat polanya kita bisa lakukan cara sebagai berikut:

a.Terlebih dulu kita ukur bagian lengkungan yang sudah distik, hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa panjang kita menentukan ukuran pada bidang lock-an. pada contoh ini kita dapatkan panjang 110 cm dan 32 cm.



b.Setelah mendapatkan ukuran panjang untuk membuat pola lock-an, baru kita bisa membuat pola nya, bisa dilihat pada Gambar berikut:




Setelah kita membuat pola dan sudah dipotong, kemudian kita lakukan pengelockan, proses ini bisa dilakukan dengan mesin dan bisa juga secara manual.
Setelah itu kita asembling, dan hasil nya akan seperti gambar dibawah ini:



 Mudah kan,,!
Selamat Bekerja.
Apabila sahabat merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain.
Berbagi hal yang bermanfaat adalah ibadah, dan berbagi itu indah.

Salam
SK


Melihat artikel-artikel sebelumnya, Klik disini.