Lebar ruangan (L) = 7 meter
Tinggi ruangan (T) = 3 meter
(CFM = CMH/1,7)
Blog tentang ducting HVAC atau saluran udara pada sistem tata udara
Air change perhour(ACH) atau jumlah pertukaran udara perjam adalah sebuah hasil perhitungan dari Satuan volume udara perjam dibagi Volume ruangan. Air change ini sangat penting untuk diketahui. Dalam sebuah siystem hvac terutama hvac dengan kelas-kelas kebersihan tertentu ini wajib diperhitungkan karena menjadi salah satu syarat yang telah ditentukan, sebagai contoh jika kita melihat pada buku panduan dari BPOM yaitu CPOB misal nya, tertulis dengan jelas masing-masing persyaratan teknis dari sebuah sistem tata udara nya, sebagai contoh misalnya kita lihat pada bagian kelas ruang 10.000 atau kelas C, disana tertulis ACH minimal 25x perjam, suhu 16-25 derajat celcius, Kelembaban repatif (RH) 40-60%.
Jadi apa itu ACH ? , ACH adalah sebuah nilai dari hasil pembagian volume udara dalam ruangan terhadap volume ruangan itu sendiri. Untuk menghitung ACH sebuah ruangan yang dikondisikan oleh suhu sebuah sistem HVAC kita bisa menggunakan rumus sederhana sebagai berikut :
ACH = CMH / V
Ach = jumlah pertukaran udara ruangan per jam
CMH = Satuan volume udara perjam
V = Volume ruangan (PxLxT)
Sebagai contoh, coba kita hitung berapa ach sebuah ruangan yang dikondisikan oleh sebuah sistem HVAC,
Data ruangan :
Diketahui :
P: 6M L: 6M T: 3M
Hasil pengukuran CMH = 4320
Berapa ACH ruangan tersebut ?
Penyelesaian sebagai berikut :
V= PxLxT
= 6x6x3
= 108 M3
Rumus : > ACH = CMH / V
= 4320 / 108
= 40 ach,
Jadi sekarang kita sudah mengetahui bahwa ACH ruangan tersebut adalah 40x perjam.
Contoh lain:
Diketahui sebuah ruangan memiliki volume ukuran sebagai berikut: P= 6M, L= 3M, T= 3M, Berapa air flow atau volume udara yang harus disupply ke ruangan tersebut apabila ACH yang diinginkan 20x/jam.. ?
Jawab:
Pertama kita hitung volume ruangan tersebut, hasil hitungan = 54 M3,
Maka Air flow atau volume udara yang harus kita supply keruangan tersebut adalah:
CMH = ACH x V
= 20 x 54
= 1080 cmh
Setelah menyimak dari 2 contoh diatas diharapkan kita bisa memahami apa itu ACH dan bagaimana cara menentukan atau cara menghitung nya.
Jadi sahabat sekarang sudah bisa menentukan berapa kapasitas fan dari sebuah sistem tata udara (AC, AHU, Exhaust dan Fresh Air unit).
Demikian pembahasan singkat tentang cara menentukan ACH. Apabila ada yang salah mohon dikoreksi.
Semoga bermanfaat bagi sahabat yang memerlukan nya.
Jika ini menurut sahabat bermanfaat, silahkan dishare ke berbagai media sosial lainnya.
Regards
Adm.
Supply air diffuser (SAD) dan Return Air Grille (RAG) adalah merupakan aksesoris dari sebuah sistem hvac yang menggunakan ducting seperti AC Central.
SAD merupakan aksesoris sistem hvac yang berfungsi sebagai titik akhir dari aliran udara supply dari unit AC menuju ruangan. Ada beberapa model SAD yang digunakan dalam sistem hvac diantara nya ada yang terbuat dari Allimunium dengan finishing akhir menggunakan powder coating, ada juga allumunium natural (tanpa dilakukan proses coating), selain itu ada juga istilah lain dari SAD yaitu Supply air perforated (SAP), sesuai dengan nama nya perforated berarti bolong kecil-kecil, perforated ini memang terbuat dari bahan plate bolong-bolong dengan diameter bolongan antara 5-6mm, banyak yang jual bahan ini dalam keadaan sidah bolong-bolong, tapi jika ingin lebih rapih dan bagus maka sebaiknya membuat bolongan sendiri dengan proses CNC akan tetapi proses ini akan sedikit lebih besar biaya nya dibanding dengan menggunakan bahan yang sudah bolong-bolong dari pabrikan.
Bahan perforated yang digunakan adalah plat mild steel dengan finishing powder coating, dan ada juga bahan yang digunakan adalah SUS 304 dan 316. Pemilihan bahan itu sendiri akan desesuaikan dengan aplikasi sistem hvac nya, jika hanya dingin maka boleh menggunakan SAD dengan bahan dari Allimunium natural atau powder coating, sedangkan sistem hvac khusus cleanroom maka bahan yang digunakan adalah sus 304, 316 ada juga yang menggunakan bahan mild steel dengan finishing powder coating.
Selain SAD, makan RAG pun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bagian dari aksesoris hvac.
Perbedaan antara SAD dan RAG terletak pada posisi pemasangan, SAD dipasang di depan unit AC yaitu titik akhir jalur udara supply yang menuju ruangan, sedangkan RAG dipasang pada titik awal dari laju udara yaitu dari ruangan menuju unit.
Baik sahabat, kita cukupkan sampai disini dulu pembahasan tentang SAD dan RAG, untuk pembahasan komponen dan aksesoris lainnya akan kami bahas pada postingan-postngan berikut nya.
semoga tulisan bermanfaat.
Sahabat juga bisa baca artikel-artikel sebelumya yang sudah berhasil kami Posting dan kamu kumpulkan dalam sebuah menu navigasi sitemap. Silahkan klik disini
Sekian terimakasih
Salam semangat.
Sahabat,, Pada postingan sebelum nya kita telah membahas tentang, penegrtian ducting, macam-macam ducting, cara menentukan ukuran ducting dan lain-lain. sekarang kita akan membahas volume damper, Apa itu volume damper, apa fungsi nya dan bagaimana cara kerja nya. ? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari kita simak pada paragraf berikut ini.
Dalam sebuah sistem tata udara yang menggunakan ducting sebagai sarana untuk mendistribusikan aliran udara (air flow) baik dari ruangan ke unit AHU, AC atau unit exhaust ataupun sebaliknya dari unit AHU, AC atau exhaust menuju ruangan tentu diperlukan sebuah alat / komponen tambahan yang dapat membantu untuk memudahkan proses balancing, atau melakukan pembagian udara pada tiap-tiap ruangan sesuai dengan kebutuhan nya masing-masing, komponen tersebut secara umum dinamakan volume damper atau volume control damper.
Jadi volume damper adalah sebuah komponen dalam sistem tata udara yang berfungsi untuk mengatur pembagian udara tiap-tiap ruangan sesuai dengan volume udara yang diperlukan masing-masing ruangan. akan tetapi volume damper tidak bisa berfungsi apabila supply udara dari unit utama tidak sesuai dengan total volume udara yang dibutuhkan oleh ruangan yang dikondisikan nya. volume damper hanya untuk membagi-bagi udara pada tiap-tiap ruangan akan tetapi volume damper tidak bisa menambah atau mengurangi volume udara secara total, karena volume udara secara total dikendalikan langsung oleh unit blower pada tiap-tiap sistem.
Dilihat dari sistem kerja nya volume damper dapat dibagi menjadi dua bagian: yang pertama volume damper manual dan yang kedua adalah volume damper automatis atau lebih umum disebut motorized volume damper. Berikut ini contoh volume damper manual dan motorized
Volume damper manual tidak bisa bekerja sendiri, volume damper manual hanya bekerja apabila diataur langsung oleh manusia secara manual. sedangkan volume damper otomatis atau motorized volume damper bekerja digerakan oleh sebuah motor penggerak atas perintah sensor dari pengaturan tekanan ruangan dan volume udara dengan dikendalikan melalui panel control yang terpusat.
Jika dilihat dari bentuk atau fisik volume damper dalam sistem tata udara dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama berbentuk kotak (square) dan yang kedua berbentuk Round atau diameter.
Baik sahabat, sampai disini pembahasan volume damper pada sistem tata udara, semoga bermanfaat. Untuk pembahasan topik-topik lainnya tentang ducting dan HVAC akan ditulis pada postingan-postingan berikut nya, supaya sahabat tidak tertinggal update dari blog ini, silahkan di follow ya.
Sahabat juga bisa baca ertikel-artikel lainya terkait hvac dan ducting, silahkan klik disini.
Sekian terima kasih.
salam sukses untuk sahabat ya,,!
Di dalam indutri tata udara atau system HVAC istilah cleanroom tentu sudah tidak asing lagi, keberadaan topik nya selalu hadir hampir disetiap pembahasan sistem tata udara. Bagi anda yang sudah familiar dalam bidang tata udara/ HVAC tentu sudah faham diluar kepala apa itu cleanroom, namun tentu tidak semua pembaca tulisan ini sudah faham apa itu cleanroom dalam sistem tata udara.
Baik sahabat, seperti dalam beberapa postingan terdahulu pada blog ini penulis telah menyampaikan bahwa tulisan ini dibuat hanyalah bertujuan untuk sekedar menyampaikan sebuah gagasan, menyampaikan pengalaman dan menyampaikan sedikit pemahaman penulis tentang apa-apa yang berkaitan dengan ducting HVAC, adapun kebenaran atau ke absahan dari tulisan ini sebaiknya sahabat pertimbangkan kembali sebelum menjadikannya sebagai rujukan atau referensi. selain itu penulis juga berharap jika ada tulisan yang menurut sahabat ada kekeliruan atau ada kesalahan maka diharapkan untuk memberikan saran masukan atau lebih baik memberikan penjelasan yang benar tentang kesalahan yang ditulis oleh penulis di blog ini. Penulis akan sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi melalui ucapan terimakasih dari hati kami yang tulus. Untuk sahabat yang sedang mencari tahu apa itu cleanroom, atau apa sih definisi cleanroom dalam istilah tata udara atau sistem HVAC, Mari kita simak tulisan berikut nya.
Definisi Cleanroom (ruang bersih)
Menurut International Standard Organization For Standarization (ISO) standar 14644-1 Cleanroom adalah sebuah ruang dimana konsentrasi dari partikel yang ada di udara ruang tersebut dikontrol, dirancang secara khusus serta digunakan untuk meminimalisir hadirnya, teregenerasi dan tersimpannya partikel yang tidak diinginkan didalam ruangan dan termasuk pula pengaturan pada parameter-parameter lainnya seperti temperature, kelembaban dan tekanan pada ruangan. Sehinga tata udara cleanroom dapat didefinisikan suatu proses pengkondisian udara pada suatu ruang dimana konsentrasi partikel yang berterbangan (air-borne particles) dikontrol dengan suatu batasan-batasan khusus.
Ruangan apa saja yang menggunakan sistem tata udara cleanroom?
Sistem tata udara cleanroom banyak digunakan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang laboratorium, ruang produksi pada industri farmasi, industri makanan dan minuman, ruang operasi pada ruma sakit dan ruang-ruang lain yang memerlukan kondisi steril.
Sistem tata udara cleanroom dirancang secara khusus yaitu dengan melalui tahapan dan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Diantara tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah memperhatikan tata letak dari ruangan yang akan dirancang menjadi ruang cleanroom, mempertimbangkan pencapaian suhu yang diharapkan, pencapaian kelembaban yang ditentukan dan yang tidak kalah penting adalah pencapaian kelas kebersihan nya sesuai dengan kelas ruang yang ditentukan.
Dalam sistem tata udara cleanroom atau ruang bersih terdapat beberapa kelas ruang, menurut CPOB misalnya mulai dari black area, grey hingga white area. ada kelas F, Kelas E/D, Kelas C, Kelas B dan Kelas A Laminar airflow dengan backround kelas ruang B. setiap kelas ruang tersebut terdapat beberapa perbedaan mulai dari jumlah partikel, suhu, kelembaban, pertukaran udara (air change) perjam mikroba dan lain-lain.
Perencanaan sistem tata udara akan berbeda-beda sesuai dengan kelas ruang yang dirancang, sebagai contoh sederhana dalam perancangan sistem tata udara kelas ruang E (100.000) jika mengacu ke standar CPOB maka dalam perancangan sistem tata udara (HVAC) nya harus memperhitungkan untuk pencapaian-pencapaian sebagai berikut : suhu 20-27 derajat, kelembaban relatif udara dalam ruangan (Relative humidity) atau RH adalah maksimal 70% kecuali kelas E Khusus ada yang RH nya ditentukan rendah, karena terkait dengan bahan baku produk misalnya untuk menjaga agar tidak lengket dan lain-lain. selain suhu, kelembaban relative (RH) juga pertukaran udara harus sesuai dengan yang distandartkan dalam CPOB yaitu minimal 5x/jam, akan tetapi biasanya seorang design engineer menetapkan perhitungan untuk kelas 100.000 adalah 20x/jam, dalam hal ini tentu akan lebih baik bagi pencapaian sistem yang dirancang nya. perbedaan nya bisa kita bandingkan dengan perencanaan sistem tata udara kelas C (10.000) misalnya, dimana suhu yang disyaratkan secara umum adalah 16-25 derajat, dengan RH 40-60. dari sedikit contoh perbedaan ini diharapkan kita faham bahwa perancangan sistem tata udara dilakukan dengan berbeda-beda dengan perhitungan dan pertimbangan yang menyesuaikan target akhir sesuai dengan kelas ruang yang direncanakan.
Baik sahabat, sampai disini dulu untuk pembahasan definisi cleanroom ini semoga bermanfaat.
dan untuk pembahasan yang lebih rinci insyaAllah akan ditulis pada postingan-postingan berikutnya.
dan supaya sahabat mendapat info update dari blog ini silahkan di follow ya.
Terima kasih
Sahabat juga bisa baca artikel-artikel lainnya tentang ducting dan HVAC lengkapnya silahkan klik disini.
Assalamu'alaikum,
Salam sejahtra bagi kita semua.
Hallo.. apakabar sahabat,, sudah lama sekali saya tidak menjumpai anda semua.
Tulisan kali ini saya akan memberikan contoh skema aliran udara pada sistem hvac cleanroom baik untuk di ruang produksi farmasi ataupun ruang-ruang lainnya.
Bagi anda yang bekerja dibidang tata udara tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah skema aliran udara atau schematic air flow pada sistem hvac yang anda rancang. Schematic air flow ini biasanya sebagai gambar pelengkap yang disiapkan oleh seorang drafter dari vendor (kontraktor) HVAC untuk disajikan kepada pihak pemberi kerja dalam hal ini sebut saja pihak owner atau tim terkait dari owner.
Schematic air flow ini membantu memudahkan vendor untuk menjelaskan sistem tata udara yang dirancang kepada ihak owner dan tim nya.
Nah... bagi sahabat yang sedang mencari contoh skema aliran udara pada sistem tata udara, atau disebut juga schematic air flow, berikut penulis lampirkan contoh gambarnya:
Pada gambar tersebut diatas, kita bisa sedikit review sebagai berikut : Ada 4 ruangan yang akan dikondisikan oleh sistem hvac kelas ruang 100.0000 atau kelas E/D dengan nama-nama ruangan seperti tampak pada gambar diatas.
Sistem HVAC disini akan mengkondisikan 4 ruangan dengan suhu 20-27 deg, tekanan ruangan 15-20pa, RH maksimal 70% dan pertukaran udara 20x pejam (ACH=20x).
Sekian sedikit pembahasan skema aliran udara pada sistem hvac kelas 100.000 /E, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
Jika sahabat akan membuat sistem HVAC seperti skema di atas atau sistem HVAC cleanroom lainnya silahkan klik disini, atau jika ada kritikan atau pertanyaan silahkan isi komentar dibawah ya,
Supaya tidak ketinggalan update nya silahkan suscribe blog : www.ductinghvac.blogspot.com ini.
Dan jika postingan ini bermanfaat, silahkan share ke berbagai media sosial sahabat.
Terima kasih.
Salam sukses.
Jangan lupa baca juga : Cara menentukan ukuran ducting.