Monday, 29 February 2016

Cara membuat pola ducting


Hallo.. sahabat semua apa kabar? semoga sehat selalu ya ,,, Amiin
Mumpung ada waktu luang nih,,  penulis akan memberikan informasi untuk sahabat-sahabat sekalian. yaitu cara membuat pola ducting dengan bahan BJLS, Zincalume, Galvalume dan Stainlees steel.


yang dimaksud cara membuat ducting disini adalah bagaimana cara membuat pola pada bahan plate, baik jenis roll plate ataupun plate lembaran. 
Kenapa pembahasan pembuatan ducting BJLS, Zincalume, Galvalume, dan Stainlees steel penulis gabungkan,, karena proses pembuata pola potongan ducting dalam pembuatan ducting dengan bahan-bahan ini adalah sama.

                                                                           Baca juga artikel tentang jenis-jenis ducting klik disini


Perlu sahabat ketahui bahwa artikel ini dibuat benar-benar berdasarkan pengetahuan dan pengalaman si penulis, mungkin ada beberapa perbedaan dengan artikel-artikel yang lain, tapi pada prinsipnya adalah sama agar ducting yang dimaksud bisa kita buat.

Sasaran utama dari artikel ini adalah khususnya mereka yang baru memulai untuk memutuskan menjadi seorang tukang ducting dan umum nya bagi kita semua yang mungkin ada yang menjadi sebagai instruktur di sebuah perusahaan untuk mengawasi dan memberikan pengarahan-pengarahan kepada bawahan nya (tukang ducting).

Baiklah untuk prakata saya rasa sudah cukup. Mari kita mulai saja ke poko pembahasan kita yaitu cara membuat pola ducting.



1. Pola ducting lurus (straight duct)
Proses pembuata ducting lurus yang dibahas disini adalah proses pembuatan dengan cara manual.   dalam pembuatan pola potongan ducting ada istilah "lock, stik dan sisip/flandest".Lock berfungsi untuk mengunci bagian stik yang masuk kedalam celah lock dan stik adalah bagian     ujung dari sisi potongan yang ditekuk berbentuk L.



Pada gambar diatas kita bisa lihat angka 20" dan 24" menunjukan ukuran ducting yang dibuat. Pada bagian sisi bidang 20" ditambah stik 1/4", dan pada sisi bidang 24" ditambah untuk lock 1" bagian
Lock umum nya ditempatkan pada bidang yang lebih besar (24") tapi itu tergantung dari kehendak sipembuat ducting bisa saja ditempatkan pada bidang yang lebih kecil (20").
Garis putus-putus pada gambar diatas adalalah bagian yang akan ditekuk.

Pada ujung bagian atas kita tambahkan 1 cm untuk tekuk sisipan atau tekukan flandest. tergantung
dari ducting itu sendiri mau pake flandest atau tidak. Tapi jika ukuran nya 20" atau lebih disarankan untuk menggunakan flandest.
Gambar diatas secara garis besar jika sudah dilock, distik, dan ditekuk akan membentuk L sehingga untuk membuat satu buah ducting lurus kita perlukan 2 buah potongan:
   
Setelah diasembling dengan menggunakan flandest akan membentuk sebuah lorong kotak seperti gambar dibawah ini:




Sementara sampai di cara membuat pola ducting lurus dulu ya, , untuk pola elbow, cabang, reducer dan lain-lain kita akan bahas dipostingan berikut nya.

Selamat bekerja.

Salam
SK



Baca juga:
rumus ducting cabang 

Monday, 22 February 2016

Rumus ducting cabang (branch duct) /pembagian area


Mungkin sahabat sudah mengetahui apa itu ducting, jenis-jenis ducting dan fungsinya, dan bagaimana merancang ducting untuk sistem AC Central,
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menentukan pembagian area pada ducting cabang (branch duct). Bagi tukang ducting, rumus ducting cabang ini pasti sudah tidak asing lagi, tapi tidak sedikit juga tukang ducting yang hanya menggunakan perkiraan saja ketika mereka menentukan pembagian area ducting cabang tersebut. Pembagian area pada ducting cabang merupakan hal penting yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang tukang ketika pabrikasi. Pembagian area ini bertujuan untuk memudahkan proses air flow balance / pengaturan pembagian udara ke masing-masing titik supply, walaupun secara teknis dilapangan kita pasang juga spliter damver atau volume damper.


Sebenarnya artikel ini ditulis untuk membantu para pekerja ducting yang sifat nya masih pemula, dengan harapan setelah membaca artikel ini mereka merasa terbantu dan bisa lebih berkembang lagi.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman si penulis yang kebetulan penulis adalah tukang ducting juga, hehe,, ada dua cara untuk menentukan pembagian area ducting cabang yaitu dengan menggunakan ukuran ducting dan menggunakan besaran volume udara (CFM) atau (CMH) yang akan melewati ducting cabang tersebut, tentunya akan tergantung volume udara yang akan terbagi ke masing-masing persimpangan (cabang), jika volume udara besar maka akan mendapatkan area yang besar juga dan sebalik nya jika volume udara kecil maka akan mendapatkan area yang kecil juga.
adil kan?....hehe,  namun yang akan kita bahas disini adalah pembagian berdasarkan ukuran ducting.

Untuk memudahkan pemahaman bagaimana rumus ducting cabang ini, mari kita perhatikan gambar dibawah ini :



Pada gambar tersebut volume utama adalah bagian yang pertama kali dimasuki sejumlah volume udara yaitu Axa dan selanjutnya adalah volume cabang/ pembagian masing-masing Bxb, Cxc dan Dxd. Untuk area yang akan kita bagi adalah area utama yaitu besaran A yang akan dibagikan ke masing-masing cabang.

Rumus pembagian nya adalah sebagai berikut:







Kita ambil contoh sebagai berikut:


Berdasarkan gambar tersebut diketahui :

Axa = 24" x 20"
Bxb = 20" x 16"
Cxc = Dxd = 14" x 10"
b' = ?
c' = d' = ?

Kita Gunakan Rumus di atas:


Sekarang kita dapat mengetahui berapa besar seharusnya bagian Bxb dan berapa besar bagian Cxc dan Dxd.

Maka pada saat kita mebuat ducting tersebut yang harus digambar pada plate bentangan nya adalah sebagai berikut:


                                                                                                       

                                                                             Baca cuga cara menentukan ukuran ducting 
                                                                                                                                                   klik disini


SELESAI


Selamat bekerja

Apabila artikel ini menurut sahabat berguna, silahkan dishare ke sahabat-sahabat yang lain.

Terima kasih